Manusia Sebagai Makhluk Inividu dan Makhluk Sosial
A : Manusia sebagai makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu artinya
manusia sebagai makhluk hidup atau makhluk individu maksudnya tiap manusia
berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa disesuaikan dengan lingkungan
sekitar. Manusia individu adalah
subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya
melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui
kepribadian mereka, jenis kelamin mereka
serta status sosial. Selama
kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia
lanjut. Deklarasi
universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa
yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.
Individu berasal
dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung
pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya
tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari
kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan
yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak
terbatas.
Sebagai makhluk individu
yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusia
harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara
segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi
kesadaran diri di antara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat
kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran
akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.
Memahami
Manusia Sebagai Makhluk Individul manusia sebagai mahluk individu sebaiknya
perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari
kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu
sebutan yang dapat. Dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas.
Manusia sebagai
makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis,
unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala
unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak
menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu.
Setiap manusia memiliki keunikan
dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian
banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang
individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip
adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan.
Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa
sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi
oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut
berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah
lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik
seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di
mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi
sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih
besar.
Karakteristik yang khas dari
seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip)dan
faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja
(2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil
interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang
terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada
tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat
rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip)
ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Setiap
individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik
yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan
karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor
biologis maupun faktor sosial psikologis. Natur dan nature merupakan istilah
yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu
dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan.
Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu
garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu. Sejak terjadinya pembuahan atau
konsepsi kehidupan yang baru, maka secara berkesinambungan dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan
adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang
pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu
menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu,
oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang pribadi
hendaknya diarahkan dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang
individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan
melakukan hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki
prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterkaitan untuk mencapai
tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat dimana kita bisa melihat proyeksi
individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagi tempat prosesnya, dan
masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. Sebagai
Anggota Keluarga Sebagai Anggota Masyarakat NEXT BACK Home.
Tanggung Jawab Manusia Sebagai Individu pada
Dirinya, Masyarakat dan Pada Tuhannya If it is to be, it is up to me” maksud
dari pepatah lama tersebut adalah hanya diri kita yang sepenuhnya
bertanggungjawab terhadap kehidupan atau nasib diri kita sendiri. Ada beberapa
ketentuan untuk dapat melaksanakan tanggungjwab kehidupan ini dengan baik.
Ketentuan pertama adalah mengenali dan mengembangkan potensi yang ada dalam
diri sendiri. Selain itu, memahami tujuan hidup supaya langkah untuk dikerjakan
lebih terfokus. Yang terpenting dari semua itu adalah berpikir dan bersikap
positif walau apapun yang terjadi. Kesuksesan dimasa depan tidak terkait erat
dengan latar belakang maupun latar depan. Pada Dirinya.
Keadaan dalam merespon keadaan menentukan tingkat
keberhasilan. Suatu keadaan yang sama, tetapi bila direspon secara berbeda maka
akan memberikan hasil yang berbeda pula. Sebagai contoh adalah kehidupan
mengenai sepasang saudara kembar di Amerika Serikat. Kejadian ini berlangsung
sekitar tahun 1950-an. Keluarga pasangan saudara kembar ini berantakan. Sang
kakak merespon keadaan itu secara positif, dan bertekad untuk sukses dalam
kehidupan. Berkat usaha keras dalam belajar dan tekadnya yang besar, maka ia
berhasil menjadi senator ternama di Amerika Serikat. Sedangkan saudara
kembarnya sendiri melihat kekacauan dalam keluarganya itu secara negatif.
Sehingga ia kehilangan kendali dan selalu berusaha menghancurkan dirinya
sendiri. Akibatnya, ia harus mendekam di penjara seumur hidup karena melakukan
tindakan kejahatan yang sangat fatal. Tidak ada orang lain yang harus
dipersalahkan. Kesalahannya sendiri merupkan penyebab dari nasib buruknya itu.
Dalam kisah tersebut terdapat perbedaan rasa tanggungjawab hidup yang besar.
Faktor pembeda yang pertama adalah kepahaman
terhadap potensi dalam diri masing-masing individu. Sang kakak merasa memiliki
potensi yang cukup untuk ia kembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu, ia merasa
bertanggung jawab untuk dapat meraih kehidupannya yang lebih baik. Sedangkan
sang adik sama sekali tidak melihat potensi yang ada di dalam dirinya. Sehingga
sang adik tidak merasa mampu mengemban tanggungjawab kehidupam ini dengan baik.
Selain itu, sang kakak sudah menetapkan tujuan yang pasti, sehingga setiap
langkahnya terarah. Sedangkan sang adik tidak memiliki tujuan hidup yang pasti.
Sehingga, ia merasa tidak perlu bertanggung jawab terhadap kehidupan ini.
Sementara sang kakak selalu menyikapi keadaan secara positif. Dilain pihak,
sang adik tidak melihat sisi positif dari bencana yang menimpa keluarga mereka.
Perbedaan tingkat rasa tanggungjawab hidup diantara mereka berdua telah
menyebabkan perbedaan nasib yang sangat besar pula.Dapat kita ambil kesimpulan
bahwa hanya diri kita sendirilah yang menentukan kehidupan seperti apa yang
kita harapkan. Sedangkan orang lain tidak bertanggungjawab terhadap nasib
ataupun kesuksesan kita. Peran dari orang lain hanya bersifat sebagai instrumen
yang melengkapai usaha diri kita sendiri.
Manusia bertanggungjawab terhadap tindakan mereka.
Manusia menanggung akibat dari perbuatannya dan mengukurnya pada berbagai
norma. Ini merupakan bentuk dari tanggungjawab terhadap masayarakat, dimana di
dalam masyarakat telah ada aturan-aturan. Kehidupan bersama antar manusia
membentuk norma yang kemudian berkembang menjadi aturan-aturan, hukum-hukum
yang dibutuhkan suatu masyarakat tertentu. Dalam negara-negara modern
aturan-aturan atau hukum-hukum tersebut termaktub dalam sebuah sistem hukum dan
sama bagi semua warga. Apabila aturan-aturan ini dilanggar yang bersangkutan
harus memperoleh hukuman atau sanksi. Jika ia misalnya merugikan hak milik
orang lain maka Pengadilan dapat menghukum sikap yang bersalah (pelanggaran)
berdasarkan KUHP. Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka,
tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi
kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh
tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai
dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi
tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut
meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab
manusia terhadap sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta
tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap
Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan
beribadah kepada-Nya. Pada Tuhannya Pada Masyarakat
Hakikat Manusia sebagai Mahluk Sosial Socienty
& Sosialisasi Penyebab Hidup Bermasyarakat Penghambat Hidup Bermasyarakat
Makna Manusia sebagai Mahluk Sosial
Society dan Sosialisasi Masyarakat merupakan salah
satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah
inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari
bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab
masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma- norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang
individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-
nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima
oleh masyarakatnya.
Faktor-faktor Penyebab Hidup Bermasyarakat A.
Adanya dorongan-dorongan atau hasrat-hasrat yang merupakan unsur-unsur
kejiwaan. B. Faktor-faktor psikis yang mempengaruhi manusia dalam bergaul
dengan manusia lainnya didalam hidup bermasyarakat. C. Faktor hasrat harga diri
dengan hasrat hidup dengan manusia lain. D. Hasrat ingin berkuasa. E. Adanya
kenyataan manusia itu adalah serba tidak bisa atau sebagai makhluk lemah. F.
Karena terjadinya ‘Habit’ pada tiap-tiap diri manusia. G. Adanya dorongan
manusia untuk mengembangkan keturunan. H. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan
teritorial, kesamaan cita-cita, kesamaan nasib, kesamaan kebudayaan.
Faktor-faktor Penghambat Hidup Bermasyarakat I.
Perbedaan individu, meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. II. Perbedaan
latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. III.
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. IV. Perubahan-perubahan
nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.Makna Manusia sebagai Mahluk
Sosial Manusia adalah makhluk social yang hidup bermasyarakat (zoon politicon).
Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perannya
sebagai makhluk ekonomi dan social. Sebagai makhluk sisoal (homo socialis),
manusia tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan
manusia lain dalam beberapa hal tertentu. Misalnya, dalam lingkungan manusia
terkecil yaitu keluarga. Dalam keluarga, seorang bayi membutuhkan kasih sayang
kedua orang tuanya agae dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan
sehat.Fungsi Manusia dalam Kemasyarakatan • Sebagai mahluk hidup yang berada di
muka bumi ini keberadaan manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk
sosial, dalam asrti manusia senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan
sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia
senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar
kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya,
berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul
akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial. • Secara sosial sebenarnya
manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang
sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap
individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam
menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab
dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.Tugas
Manusia dalam Kemasyarakatan Setiap individu memiliki potensi dasar mental
berkembang dan dapat dikembangkan. Potensi ini meliputi (1) minat (sense of
interest), (2) dorongan ingin tahu (sense of coriousity), (3) dorongan ingin
membuktikan kenyataan (sense of reality), (4) dorongan ingin menyelidiki (sense
of inquiry) dan dorongan ingin menemukan sendiri (sense of discovery). Suatu
potensi yang akan berkembang, jika ada rangsangan, ada wadah dan suasana
kondusif untuk itu. Masyarakat dengan interaksi soial dan rangsangan sosial
menjadi suasana berkembangnya individu, khususnya potensi mental dalam individu
bersangkutan. Proses sosialisasi berlanjut yang dialami oleh individu akan
makin berlanjut yang akan menempa individu bersangkutan menjadi sesuai dengan
potensi bawaan dan „pengayaan‟ perolehannya. Keluarga, teman sepermainan, sekolah,
organisasi social, masyarakat ,lingkungan tempat tinggal dan masyarakat luas
umumnya menjadi wadah serta penggerak individu menjadi pribadi yang
diharapkan.Tugas Keluarga Membina Individu Sebagai Mahluk Sosial Keluarga
adalah unit satuan masyarakat kecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok
kecil dalam masyarakat dalam perkembangan dengan individu. Kelompok inilah yang
melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya. Tidak dapat
dipungkiri bahwa sebenarnya keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya terbatas
selaku penerus keturunan saja. Tugas keluarga dalam membina individu dapat
dibagi menjadi beberapa fungsi k, yaitu: 1. fungsi biologis 2. fungsi fungsi
pemeliharaan 3. fungsi ekonomi 4. fungsi keagamaan 5. fungsi sosial
B : Manusia
sebagai makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia
membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk
bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial
sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu
sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku
sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara
memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk
sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal
pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan
manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan
dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu
bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Fungsi Biologis
Fungsi biologis merupakan fungsi dimana keluarga dalam kehidupan sosial
berusaha untuk menjadikan anak anak mereka memiliki pertumbuhan yang baik dan
mempersiapkan kedewasaan dan kematangan mereka hingga menikah nanti. Selain itu
, seorang individu yang menerima asuhan dari keluarga yang dapat menjalankan peranan
sosial mereka dengan baik,secara otomatis seorang anak dapat mengikuti apa yang
dilakukan oleh kedua orang tuanya dalam masyarakat.
Fungsi Pemeliharaan Fungsi
pemeliharaan keluarga terhadap individu sangat berhubungan erat dengan
kehidupan sosial individu tersebut. Seorang individu dalam pertumbuhannya akan
mudah berinteraksi dengan keluarga yang kemudian dapat menjurus ke kehidupan
sosial masyarakat tempat keluarga dan individu tersebut tinggal. Di dalam
kehidupan suatu keluarga, tidak lepas dari segi ekonomi dan material. Melakukan
pendidikan ekonomi yang sederhana terhadap individu dapat membuat pengertian
kepada individu tersebut agar sejak dini dapat mengerti bahwa ekonomi sangat
berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat saat ini. Selain itu, dapat
membuat individu paham sejak dini bagaimana cara melakukan pengelolaan keuangan
yang kelak dapat menjadikan mereka makhluk sosial yang bijak dalam kehidupan
sosial.
Fungsi Keagamaan Fungsi keagamaan
merupakan aspek yang sangat penting dalam membentuk karakter individu dalam
kehidupan sosial masyarakat. Pendidikan agama yang diberikan keluarga terhadap
individu dapat mempengaruhi sikap, tingkah laku, pola berfikir dan pengetahuan
akan kehidupan sosial yang berkaitan dengan anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
Individu akan memahami bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk sosial supaya
dapat saling menyayangi dan menghargai, supaya tugas manusia sebagai khalifah
di bumi dapat berjalan dengan baik.
Fungsi Sosial Ketika semua fungsi
telah dijalankan dengan baik, individu juga diajarkan bagaimana peranan sosial
manusia sebagai makhluk sosial. Dengan demikian, keluaraga memiliki peran yang
sangat penting dalam menjadikan seorang individu menyadari akan peran mereka
senagai makhluk sosial.
Dalam menjalankan kahidupannya
dengan semua kemampuan dan keterbatasannya, manusia di bagi menjadi dua peran
atau fungsi yaitu hakikat manusia sebagai mahluk individu dan hakikat manusia
sebagai mahluk sosial. Manusia sebagai mahluk individu merupakan anggota dalam
sebuah keluarga yang mempunyai karakter atau pribadi yang berbeda-beda, selain
keluarga manusia juga merupaka anggota dari suatu masyarakat yang terdiri dari
beberapa kelompok keluarga. Manusia sebagai mahluk individu mempunyai tugas
ataupun tanggung jawab, baik itu bagi dirinya sendiri, bagi masyarakat, maupun
bagi Tuhannya selaku penciptanya.
Manusia sebagai mahluk sosial tidak
dapat terlepas dari yang namanya masyarakat, karena masyarakat merupakan
kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi dan saling bersosialisasi
satu sama lain. Dalam menjalankan kehidupan sebagai mahluk sosial, ada beberapa
faktor yang menyebabkan manusia sebagai mahluk sosial, diantara karena adanya
faktorr-faktor psikis yang mendorong agar individu dapat bergaul dan
berinteraksi dengan yang lainnya. Selain faktor pendorong dalam kehidupan
bersosial, ada juga hal yang menghambat kehidupan bersosial atau bermasyarakat
itu terjadi yaitu salah satu nya karena perbedaan kepentingan antara individu
dengan kelompok. Apapun yang menjadi kendala dalam kehidupan bersosial, manusia
sebagai mahluk sosial harus selalu menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam
berkehidupan bermasyarakat.
C : Implikasi dari
sifat kesosialan manusia
Manusia memiliki dua
peranan yang harus dilakoni dalam kehidupan ini, yaitu manusia sebagai makhluk
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai seorang individu manusia
memiliki sifat egois, ambisius dan tidak pernah puas. Sedangkan dalam
peranannya sebagai makhluk sosial mereka dituntut untuk bisa berbagi dan saling
tolong menolong.
D : Interaksi
sosial menjadi kunci dalam hubungan sosial
Dengan adanya nilai dan
norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik
jika aturan – aturan dan nilai – nilai yang ada dapat ditaati dengan baik. Jika
tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing,maka proses sosial itu
sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam
kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara
satu manusia dengan manusia yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari
individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar
pikiran.dikarenakan Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang
berupa tindakan timbal balik berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku
dan diterapkan di dalam masyarakat.
Kesimpulan Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang diciptakan
secara sempurna dengan akal pikiran yang disertai dengan hati nurani.
Comments
Post a Comment