PERKEMBANGAN
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN VIRTUAL
Oleh
: Sumairoh 3SA04 18613692 Universitas Gunadarma
A.
Perkembangan Masyarakat di Indonesia
Perkembangan
pada masyarakat diaktualisasikan dengan adanya konsep, dan mengikuti
perubahan zaman. Perkembangan
masyarakat Indonesia Menurut Selo
Soemardjan :
1. Masyarakat
sederhana
Masyarakat
ini dalam perkembangannya relatif lambat, karena ciri – ciri
masyarakat sederhana sebagai berikut :
- Hubungan
kekeluargaan masih erat.
- Organisasi
dalam hal tradisi masih diwariskan secara turun temurun.
- Percaya
terhadap hal yang ghaib ( Animisme ).
- Belum
ada lembaga khusus ( pendidikan ).
- Angka
buta huruf masih tinggi.
- Hukum
mudah dipahami, karena masih bersifat konvensional ( tak tertulis ).
- Kegiatan
ekonomi masih berorientasi atas pemenuhan kebutuhan hidup sehari –
hari saja.
- Kegiatan
ekonomi yang masih memerlukan banyak tenaga.
2. Masyarakat
Madya
Dalam
proses perkembangannya, masyarakat ini lebih cepat dari pada
masyarakat sederhana. Ciri – cirinya sebagai berikut :
- Kekeluargaan
masih erat, tapi melihat untung dan rugi.
- Adat
istiadat masih berlaku, tetapi menerima informasi dan teknologi dari
luar.
- Timbulnya
pemikiran yang rasional.
- Terdapat
lembaga pendidikan.
- Adanya
hukum tertulis.
- Ekonomi
bersaing besar.
- Gotong royong masih berlaku untuk pembangunan fasilitas umum.
3. Masyarakat
Pra Moderen
Mengakui
kemajuan karena memiliki inisiatif untuk menerima teknologi dan
informasi.
Ciri
– Ciri :
a.Hubungan
antar masyarakat berdasarkan kepentingan pribadi.
b.Masyarakat
percaya pada ilmu pengetahuan.
c.Sarana
dan prasarana sudah terpenuhi.
d.Masyarakat
terdiri dari beberapa macam profesi / pekerjaan.
e.Tingkat
pendidikan relatif rata.
f.Ada
hukum perdata dan pidana.
g.Ekonomi
yang berorientasi pada pasar.
4. Masyarakat
Tradisional
- Berbentuk
komunitas kecil.
- Pranata
sosial berdasarkan kekerabatan.
- Peralatan
dan teknologi sederhana.
- Tergantung
terhadap lingkungan hidup.
- Terpencil secara geografis.-
- Terbatasnya akses pelayanan sosial.
Masyarakat
tradisional terbagi menjadi 2 kelompok :
a.Masyarakat
primitif.
Masyarakat
yang tingkat perkembangannya berburu dan meramu.
b.Masyarakat
yang hidup dalam kebudayaan konservatif ( lama ).
Contoh
: Islam Aboge di Desa Pekuncen, Tengger di bromo, Baduy di banten.
5. Masyarakat
Transisi
Yaitu
masyarakat yang mengalami perubahan dari tradisional menuju modern.
Ciri – cirinya sebagai berikut :
-Adanya
instansi pendidikan, seperti sekolah.
-Ada
fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat , seperti puskesmas dan
balai pengobatan.
-Mulai
tumbuhnya industri tingkat rumahan ( Rumah tangga ).
-Masuknya
teknologi dan informasi , seperti internet yang sudah tersedia di
Desa desa.
-Perubahan
fungsi lahan.
6. Masyarakat
Pedesaan
Ciri
– ciri :
-Penerimaan
dalam hal interaksi berdasarkan kepada afektifitas ( tata krama ).
-Rasa
persatuan dalam hal kebersamaan masih kental ( Orientasi kolektif ).
-Partikularisme
dengan berpandangan subjektifitas.
-Askripsi
masih ada, yaitu kekhususan, tidak diusahakan ( pemberian ).
-Interaksi
masyarakat masih dalam lingkup keakraban yang kental.
7. Masyarakat
Perkotaan
-Indivudual
-Heterogen
:
o Suku
daerah
o Pendidikan
-Berdaya
saing tinggi., karena berorientasi kepada kesejah teraan masing –
masing.
-Terdiri
dari beragam profesi.
-Cenderung
matrealistik.
-Masyarakat
yang lebih terbuka menerima informasi dan perubahan.
8. Masyarakat
Modern
- Alat
– alat yang digunakan sudah mengalami modernisasi.
- Mulai
meninggalkan kehidupan tradisional.
- Mulai
berfikir rasional.
Faktor-
faktor yang mempengaruhi masyarakat modern :
o Pendidikan
o Urbanisasi
o Komunikasi
o Politik
o Industrialisasi.
A. Masyarakat
Majemuk
dalam
kehidupan masyarakat majemuk, ada 2 macam :
1.Masyarakat
mayoritas.
Adalah
masyarakat yang mendominasi sebagian besar disuatu wilayah.
Biasanya
jumlahnya banyak.
2.Masyarakat
minoritas.
Masyarakat
yang hanya sebagian kecil dari suatu wilayah.
Berjumlah
sedikit.
B. Masyarakat
Majemuk Indonesia.
Keanekaragaman
Masyarakat Indonesia dipersatukan oleh sistem Nasional Indonesia
yaitu Bhineka Tunggal Ikha.
C. Primordialisme
Adalah
sikap yang merasa kebudayaan / kelompok sendiri lebih baik dari
kebudayaan /kelompok lain. Berikut sebab terjadinya primordialisme :
- Adanya
yang dianggap istimewa oleh individu / kelompok.
- Adanya
sikap untuk mempertahankan keutuhan kesatuan sosial atau kelompok.
- Adanya
nilai – nilai yang berkaitan dengan keyakinan.
D. Etnhosentrisme
Merupakan
sikap fanatik yang ditunjukan terhadap suatu golongan. Dalam hal ini
penanaman kebudayaan sudah semenjak dari lahir.
B.
Kebudayaan Virtual
Penggunaan
internet sebagai ruang sosial dan budaya di arus virtual mengandalkan
terbentuknya korelasi tentang fenomena konsumsi dan gaya hidup
virtual, terlebih sejak munculnya komunitas maya. Realitas komunitas
maya telah menemukan karakternya yang khas, contohnya komunitas maya
Kaskuser yang sudah mencapai jutaan lebih.
Seiring
dengan perkembangan zaman media massa tumbuh dan berkembang dengan
subur, bak jamur dimusim hujan. Era globalisasi memiliki pengaruh
yang kuat disegala dimensi kehidupan masyarakat. Hal ini menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun
negatif. Perkembangan teknologi membuat masyarakat terapit diantara
dua pilihan. Disatu pihak masyarakat menerima kehadiran teknologi, di
pihak lain kehadiran teknologi modern justru menimbulkan
masalah-masalah yang bersifat struktural yang kemudian merambah di
semua aspek kehidupan masyarakat. Terkait dengan perkembangan
teknologi yang berdampak kearah modernisasi, IPTEK merupakan yang
paling pesat perkembangannya. Salah satu diantaranya yang cukup
membuat masyarakat terkagum-kagum ialah perkembangan teknologi
informasi.
Akibatnya
tanpa sadar informasi tersebut sedikit demi sedikit telah
mempengaruhi pola tingkah laku dan budaya dalam masyarakat.
Kebudayaan yang sudah lama ada dan menjadi tolak ukur masyarakat
dalam berperilaku kini hampir hilang dan lepas dari perhatian
masyarakat. Akibatnya, semakin lama perubahan-perubahan sosial di
masyarakat mulai terangkat ke permukaan.
PENUTUP
A. ANALISIS
Berbicara
tentang perkembangan masyarakat dan kebudayaan virtual, berarti
berbicara akan 2 hal. Yang pertama, perkembangan masyarakat.
Perkembangan masyarakat di Indonesia sangatlah pesat. Perubahan dari
masyarakat yang memiliki pemikiran primitif, hingga modern semua
melalui sebuah proses. Dan apabila kita berbicara tentang kebudayaan
virtual, di era ini informasi-informasi yang diterima dari media
tersebut mempengaruhi kehidupan sosial budaya suatu masyarakat baik
dalam persepsi sikap serta perilaku hidupnya. Penyesuaian sikap
masyarakat terhadap budaya populer ini menyebabkan terjadinya
perubahan sosial dalam seluruh dimensi kehidupan masyarakat dan
menuntut masyarakat untuk beralih dari masyarakat tradisional, menuju
masyarakat dengan pola hidup modern. Informasi yang disajikan
memiliki dua wujud, yaitu positif dan negatif. Tergantung pribadi
masing-masing yang menggunakannya sebagai apa, dan tergantung kepada
mereka yang menerima informasi tersebut. Dampak yang paling kontras
dirasakan kalangan masyarakat ialah perubahan gaya hidup dan pola
tingkah laku yang menuntut masyarakat bersikap serba instantsehingga
menyebabkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan
masyarakat. Media massa mempengaruhi gaya hidup masyarakat untuk
menjadi serupa dengan apa yang disajikan oleh media. Sadar atau
tidak, masyarakat pun masuk kedalamnya bahkan menuntut lebih dari
itu. Kehadiran media massa dirasakan lebih berpengaruh terhadap
generasi muda yang sedang berada dalam tahap pencarian jati diri.
Keberadaaan
media massa dalam menyajikan informasi cenderung memicu perubahan
serta banyak membawa pengaruh pada penetapan pola hidup masyarakat.
Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat memberi pengaruh yang
berwujud positif dan negatif. Secara perlahan-lahan namun efektif,
media membentuk pandangan masyarakat terhadap bagaimana seseorang
melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan
dengan dunia sehari-hari. Media memperlihatkan pada masyarakat
bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, sehingga secara
tidak langsung menyebabkan masyarakat menilai apakah lingkungan
mereka sudah layak atau apakah ia telah memenuhi standar tersebut dan
gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang di lihat, didengar dan
dibaca dari media. Pesan/informasi yang disampaikan oleh media bisa
jadi mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat
merasa senang akan diri mereka, merasa cukup atau sebaliknya
mengempiskan kepercayaan dirinya atau merasa rendah dari yang
lain.
Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Dampak yang ditimbulkan media massa bisa beraneka ragam diantaranya terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial atau nilai-nilai budaya. Di jaman modern ini umumnya masyarakat menganggap hal tersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian dari trend massa kini. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis.
Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Dampak yang ditimbulkan media massa bisa beraneka ragam diantaranya terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial atau nilai-nilai budaya. Di jaman modern ini umumnya masyarakat menganggap hal tersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian dari trend massa kini. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis.
Dampak
lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola hidup
konsumerisme. Dengan perkembangan media massa apalagi dengan
munculnya media massa elektronik (media massa modern) sedikit banyak
membuat masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan
bergaya hidup yang serba instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar
akan membunuh kreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari.
Rubrik
dari layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak
unsur-unsur kenikmatan dari pagi hingga larut malam membuat
menurunnya minat belajar dikalangan generasi muda. Dari hal tersebut
terlihat bahwa budaya dan pola tingkah laku yang sudah lama tertanam
dalam kehidupan masyarakat mulai pudar dan sedikit demi sedikit mulai
diambil perannya oleh media massa dalam menyajikan
informasi-informasi yang berasal dari jaringan nasional maupun dari
luar negeri yang terkadang kurang pas dengan budaya kita sebagai
bangsa timur.
B. Saran
Lembaga-lembaga
pemerintah yang bertugas memantau setiap penayangan media massa,
harus bekerja ektras keras untuk membatasi hal-hal dari rubric-rubrik
media massa yang dapat berdampak buruk bagi budaya bangsa. Orang tua
perlu membimbing anak-anaknya dalam menonton setiap program acara
atau informasi yang disajikan media massa, terutama untuk anak-anak
yang masih dibawah umur perlu didampingi oleh orang tuanya.
Pihak dari media massa harus lebih memperhatikan rubrik yang akan disajikan dan sebaiknya menyajikan rubrik yang mendidik sehingga dapat memberi pengaruh yang positif bagi masyarakat.
Pihak dari media massa harus lebih memperhatikan rubrik yang akan disajikan dan sebaiknya menyajikan rubrik yang mendidik sehingga dapat memberi pengaruh yang positif bagi masyarakat.
Pemerintah
dan media massa seharusnya menguatkan budaya bangsa pada diri
generasi muda sebagai generasi bangsa. Terutama media massa, karena
para pemegang instansi media massa mampu menciptakan program-program
menarik mengeani budaya bangsa, sehingga dapat dianggap tren oleh
masyarakat bangsanya sendiri.
C. Source
http://www.kompasiana.com/afanda/konsumsi-dan-budaya-digital-masyarakat-cyber_5501163da333117c6f512d0f
http://desykakashi.blogspot.co.id/2012/10/analisa-pengaruh-media-massa-terhadap.html
Comments
Post a Comment